Jaringan Komputer (Pertemuan 6)
Nama : Dhesky Aris
NIM : 11.41010.0138
Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Dosen : Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.
NIM : 11.41010.0138
Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Dosen : Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.
Cara menentukan class
pada IP address dapat dilihat dari byte pertamanya (First byte).
- Class A First bytenya antara 0 sampai 127 atau biner dari kelas pertama 0.
- Class B First bytenya antara 128 sampai 191 atau biner dari kelas pertama 10.
- Class C First bytenya antara 192 sampai 223 atau biner dari kelas pertama 110.
- Class D First bytenya antara 224 sampai 239 atau biner dari kelas pertama 1110.
- Class E First bytenya antara 240 sampai 255 atau biner dari kelas pertama 1111.
Alamat Jaringan
# Setiap satu alamat jaringan memiliki
keanggotaan
Contoh : 0000.0001
______.______.______
0.
0.
0. è Net ID
0.
0.
1. è Host Add
0.
0.
2. è Host Add
255.
255. 255. è Broadcast
# Kelas A = 125 (224-2) = (jumlah Host Add yang dimiliki)
# Kelas B = (2(16-2)-16).(216-2) = (jumlah Host Add
yang dimiliki)
# Kelas C = (2(24-3)-256).(28-2) = (jumlah Host Add yang
dimiliki)
Pengelolaan IP
- Di Asia Afrika pengelolaan IP dilakukan oleh APNIC (Asia
Pasific Network Information Center)
- Tugas APNIC yaitu pembagi blok Nomor IP dan Nomor AS
(Autonomo System). Kategori Pengalamatan IP ada 3 yaitu:
a. Classfull Addressing (conventional):
Pengalamatan berdasarkan kelas, tanpa perlu ada subnetting.
Contoh : 10. 10. 10. 10 à default Subnetmask
b. Subnetted Classfull Addressing
pengalamatan dengan subnetting.
Contoh : 10. 10. 10. 10/16 à 10.10.10.0 (Net ID)
10. 10.
10. 10/24 à 10.10.10.0 (Net ID)
c. Classless Addressing: CIDR
Contoh :
10. 10. 10. 10/30 à10.10.10.8 (Net ID)
192. 168. 10. 100/26 à192.168.10.64 (Net
ID)
Jika subnettnya diketahui berarti default. Jika subnett
belum diketahui berarti ada 2 kemungkinan yaitu Subnet Classfull Add atau Class
Less Add. Untuk mengetahui hal itu dapat dilihat dari Netmask.
Subnetting
# Proses membagi sebuah network menjadi beberapa network.
# Diperlukannya Subnett karena :
1. Dapat memudahkan
pengelolaan jaringan
2. Meredukasi traffic yang disebabkan oleh
Broadcast maupun benturan (Collision)
3. Membantu pengembangan jaringan ke
jarak geografis yang lebih jauh (LAN ke MAN).